Sejarah Credit Union di Indonesia

Sejarah Credit Union Di Indonesia



Perjalanan sejarah Credit Union di Indonesia, memiliki dinamika yang cukup unik. Berikut rangkaian catatan penulis:

1. Credit Union Sebelum Masa Orde Baru.

Gerakan Credit Union sebenarnya sudah masuk ke Indoneia pada tahun 1950, pemerintah Indonesia juga sudah menjalankan koperasi sistem simpan pinjam sejak tahun 1955 sampai dengan tahun 1959. Namun musibah terjadi pada permulaan tahun 1960-an, dimana inflasi melanda Indonesia sangat hebat, banyak usaha – usaha yang bergerak dibidang simpan – pinjam menjadi lumpuh, tidak bisa melawan inflasi. Akhirnya banyak koperasi simpan pinjam beralih menjadi koperasi konsumsi. Akhirnya Credit Union tidak terdengar lagi pada pertengahan tahun 1960-an dan yang bermunculan adalah Koperasi Serba Usaha.

2. Credit Union pada masa Orde Baru

Perubahan kondisi moneter terjadi pada awal pemerintahan Orde Baru, dimana ekonomi negara cenderung ke arah stabil. Stabilitas itu mulai terlihat mulai pada tahun 1967. Pada waktu itu pengerak ekonomi masyarakat Credit Uniont. WOCCU memberikan tanggapan yang sangat positif dan mengirimkan salah satu tenaga ahlinya yaitu Mr. A.A Baily ke Indonesia, dalam pertemuan dengan Mr. A. A baily tersebut didiskusikan kemungkinan diperkenalkan dan dikembangkannya gagasan Credit Union di Indonesia sebagai sarana sekaligus wahana pengentasan masyarakat Marginal. Untuk mendapatkan legalitas dari pemerintah, pertintis Credit Union menjajaki kemungkinan dikembangkannya Credit Union di Indonesia dan berlindung di bawah naungan Undang – Undang Perkoperasian yaitu, UU No. 12/1967. dengan berkunsultasi dengan Direktur Jendral Koperasi departemen tenaga kerja , transmigrasi dan koperasi yang pada masa itu dijabat oleh Ir. Ibnoe Soedjono. Direktur Jendral Koperasi, kemudian memberikan masa Inkubasi selama 5 tahun untuk mengembangkan gagasan gerakan Credit Union di Indonesia. Sebagai tindak lanjut, beberapa orang mengadakan study circle secara periodik di Jakarta dan akhirnya bersepakat membentuk wadah bernama Credit Union Counselling Office (CUCO) pada awal Januari 1970 dipimpim oleh K. Albrecth Karim Arbie, SJ, untuk memimpin kegiatan operasionalnya, tahun 1971 Drs. Robby Tulus diangkat sebagai Managing Director. 

Fungsinya antara lain : 
  • Memberikan konsultasi dan bimbingan Koperasi kredit baik secara teknis maupun dalam bentuk motivasi/penerangan. 
  • Menyususun bahan – bahan dan program pendidikan Koperasi Kredit. 
  • Membina para penggerak Koperasi kredit dalam rangka Kepemimpinan bagi perkembangan gerakan Koperasi Kredit di Indonesia. 
  • Menyelenggarakan kursus-kursus Koperasi Kredit seperti Kursus dasar, Kursus Kepemimpinan, Kursus mMengumpulkan data dan materi yang berguna bagi kepentingan gerakan Koperasi Kredit di Indonesia. 
  • Menyediakan bahan–bahan pelatihan dan pendidikan serta menerbitkan publikasi perihal koperasi kredit berupa : buletin, majalah, buku – buku, brosur, dan lain sebagainya. 
  • Merintis pembentukan Badan Koordinasi Koperasi Kredit di seluruh tanah air. 
“…Periode perkembangan Kopdit/Credit Union di Indonesia .
Bagian dari sambutan Bpk. Abat Elias SE General Manager (CEO) INKOPDIT yang dipresentasikan pada Seminar Inkopdit – Puskopdit BKCU-Kalimantan di Jakarta tanggal 16 Mei 2011. 

Di Indonesia perkembangan Kopdit/Credit Union terbagi dalam 3 periode:
  • Periode pertama adalah periode pengenalan atau persemaian dari tahun 1970 s/d 1985 (15 tahun), 
  • Periode kedua yaitu periode penanaman atau menumbuhkan dari 1986 s/d 2000 (15 tahun), 
  • Periode ketiga yaitu periode konsolidasi yaitu dari tahun 2001 s/d 2010 (10 tahun). 

Pada periode pertama atau 15 tahun pertama ada tiga pimpinan eksekutif dari CUCO (Credit Union Councelling Office) dan diganti dengan Badan Koordinasi Koperasi Kredit Indonesia (BK3I) yaitu Romo Albrech Karim SJ (hanya setahun) kemudian diganti oleh Bpk. Drs. Robby Tullus dan dilanjutkan oleh Bpk. Drs. P.M Sitanggang. 

Pada periode kedua (15 tahun kedua), namanya masih BK3I (Badan Koordinasi Koperasi Kredit Inonesia) dan selanjutnya Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) di bawah pimpinan eksekutif Bpk. Hubertus Woeryanto.  Pada Periode ketiga namanya masih Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) dengan pimpinan eksekutif Abat Elias, SE.
         
Periode Pertama (Periode Persemaian); merupakan periode pelatihan, karena semua kegiatan sasarannya adalah memberikan pelatihan kepada banyak orang untuk mengikuti pelatihan bahkan transport dan uang saku dibayarkan oleh panitia dari CUCO.

Pada saat itu pendanaannya mendapat bantuan dari lembaga mitra luar negeri yaitu NGO yang memiliki perhatian terhadap sosial ekonomi masyarakat. Karena bantuan pendanaan tersebut sehingga penggerak-penggerak CU dapat memberikan pelatihan hampir meliputi seluruh wilayah dari Aceh sampai Papua. Hasilnya terlihat terbentuknya CU di beberapa wilayah tersebut, namun belum melihat kelayakan secara ekonomis. 

Periode ini pertumbuhan jumlah CU cukup tinggi namun jumlah anggota, simpanan dan aset masih relatif rendah. Hal ini masih besar pengaruh dari trauma masyarakat terhadap kondisi koperasi pada saat itu. 

Pada posisi tahun 1985, jika diambil rata-rata anggota per kopdit adalah 111 orang, rata-rata asset perkopdit adalah Rp.6.728.624,- dan rata-rata aset jika dibagi per orang adalah Rp.60.463.,- Jumlahnya relatif sangat kecil sehingga kemandiriannya masih sangat lemah.

Perkembangan kopdit tahun 1970 – 1985
No.
Aspek
Tahun 1985
Tahun 1970
Pertumbuhan
Pertahun
%
1.
Jumlah Kopdit/CU
1.308
9
87
962
2.
Jumlah Anggota
145.563
733
9.655
1.317
3.
Jumlah simpanan
7.237.174.290
1.259.167
482.392.541
38.310
4.
Jumlah Pinjaman
7.618.001.174
710.756
507.819.361
71.448
5.
Total Asset
8.801.301.892
1.342.570
586.663.954
43.697

Periode kedua (Periode penanaman/pertumbuhan); Periode ini sasaran utamanya adalah menumbuhkan Kopdit/CU sebanyak mungkin namun belum mempertimbangkan kelayakan ekonomis. Pendidikan sudah mulai diarahkan pada penyiapan manajerial walaupun masih didorong dan difasilitasi dari BK3I dan pendanaan masih dibantu oleh Lembaga Mitra yaitu NGO dari luar negeri melalui BK3I. 

Khusus BK3D Kalimantan dapat mengakses sendiri ke Lembaga Mitra lewat Yayasan Pancur Kasih pada saat itu. Mandiri/swadaya masih pada tataran wacana dan belum sepenuhnya dilaksanakan dan dipraktikan secara konsisten, hal ini mungkin dipengaruhi karena bantuan lembaga mitra sehingga Gerakan Koperasi Kredit masih lemah dalam hal kemandirian/keswadayaan. 

Pada saat itu ada beberapa BK3D atau Puskopdit mendapat bantuan berupa biaya mendirikan Gedung Kantor/ Training Center bahkan ada yang memperoleh mobil untuk operasional bahkan biaya-biaya seperti gaji pegawai mendapat bantuan dari Lembaga Mitra. 

Pada tahun 1995 jumlah Kopdit/CU yang tertinggi yaitu 1.601 kopdit/CU, jumlah anggota perorangan 248.811 orang dan total kekayaan Rp.91.286.091.902,- Hal ini mungkin dipengaruhi oleh sasaran yang direncanakan dalam proposal dengan lembaga Mitra yaitu menumbuhkan Kopdit/CU sebanyak mungki di seluruh tanah air. 

Jika diambil rata-rata anggota per kopdit adalah 155 orang, rata-rata aset per kopdit adalah Rp.57.018.171,- dan rata-rata Asset jika dibagi per orang adalah Rp.366.889,- jumlahnya masih relatif kecil sehingga kemandiriannya juga masih lemah.

Perkembangan kopdit tahun 1986 – 2000

No.
Aspek
Tahun 2000
Tahun 1986
Pertumbuhan
Pertahun
%
1.
Jumlah Kopdit/CU
1.099
       1.313
       -14
  - 1
2.
Jumlah Anggota
256.369
    152.842
          6.902
     5
3.
Jumlah simpanan
128.113.673.323
9.142.135.852
7.931.435.831
     87
4.
Jumlah Pinjaman
184.669.827.031
10.059.269.083       
11.640.703.863
    116
5.
Total Asset
282.257.907.250
11.361.049.226
18.059.790.535
    159

Periode ketiga (periode konsolidasi) tahun 2001 – 2010;     Pada periode ini sudah mulai penerapan ke arah profesionalisasi, di mana ditandai dengan pelaksanaan Strategic Planning yang telah dikenalkan oleh ACCU pada tahun 2000 dengan pelatihan yang diadakan di Cibadak dan difasilitasi oleh CEO ACCU yaitu Mr. Ranjith Heitarichi. 

Bagi Puskopdit yang melihat hal itu sebagai suatu alat untuk mendorong perkembangan Kopdit/CU maka langsung diterapkan secara konsisten yang didahului oleh pelatihan Strategic Planning dan diteruskan dengan pembuatan Strategic Planning untuk tingkat Puskopdit/ BK3D dan diikuti oleh Kopdit/CU anggotanya. 

Yang langsung menanggapi secara cepat dan dilaksanakan secara konsisten pada saat itu adalah BK3D Kalimantan difasilitasi oleh Fasilitator BK3D Kalimantan yang diikuti oleh Kopdit/CU di bawah jaringannya. Setelah itu diikuti oleh Puskopdit Ende-Ngada, Puskopdit Swadaya Utama Maumere, Puskopdit Handria Sanggraha Palembang, BK3D Sumbarinci, Puskopdit BAG Denpasar, dan terakhir Puskopdit Manggarai yang difasilitasi oleh Fasilitator dari Inkopdit. 

Jika kita perhatikan Perencanaan Strategis yang digunakan oleh ACCU pada saat itu dapat saya golongkan ke dalam Management By Objective (MBO) di mana setiap langkah dan tindakan berdasarkan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya sehingga pelaksanaan tidak sekedar menjalankan tetapi sudah dirancang sasaran yang hendak dicapai oleh organisasi. 

Pertumbuhan beberapa Kopdit yang dibawah Puskopdit yang menjalankan Strategic Planning sangat mempengaruhi pertumbuhan Kopdit/CU secara nasional. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada perkembangan 10 tahun terakhir dari seluruh Kopdit/CU yang tergabung dalam Gerakan Koperasi Kredit Indonesia. 

Perkembangan kopdit tahun 2001-2010
No
Aspek
Tahun 2010
Tahun 2001
Pertumbuhan
Pertahun
%
1.
Jumlah Kopdit/CU
929
1.071
-14
-1
2.
Jumlah Anggota
1.529.918
295.924
123.399
42
3.
Jumlah Simpanan
8.219.764.839.796
258.433.211.276
796.133.162.852
308
4.
Jumlah Pinjaman
7.247.962.146.827
272.123.844.586
697.563.830.224
256
5.
Total Asset
9.622.311.209.254
358.153.820.741
926.415.738.851
259

TOP LEFT ADS
Name

About Me,5,Aturan Koperasi,5,Filosofi,15,Kredit - Pinjaman,9,Literasi Keuangan,1,Peluang Usaha,1,Pendidikan Dasar,14,Rapat Anggota,5,Sejarah Credit Union,5,Tata Kelola,8,Tips,2,
ltr
item
Ruang Credit Union: Sejarah Credit Union di Indonesia
Sejarah Credit Union di Indonesia
Sejarah Credit Union Di Indonesia
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZcIoECex6eF79Et_P74w9CpuA3DYJZCa0tisHGT8NcrRpEsRzO4mF4cBY5V4IfvGgCu0DUH2rxdxfDqqn9RG0YbS8NVJYzStQGhGLIME9jxXbzDJl16TzREQk4OCsfu7BELUu4vo3p2g/s1600/karim.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZcIoECex6eF79Et_P74w9CpuA3DYJZCa0tisHGT8NcrRpEsRzO4mF4cBY5V4IfvGgCu0DUH2rxdxfDqqn9RG0YbS8NVJYzStQGhGLIME9jxXbzDJl16TzREQk4OCsfu7BELUu4vo3p2g/s72-c/karim.jpg
Ruang Credit Union
https://ruangcu.blogspot.com/2012/08/sejarah-credit-union-di-indonesia.html
https://ruangcu.blogspot.com/
https://ruangcu.blogspot.com/
https://ruangcu.blogspot.com/2012/08/sejarah-credit-union-di-indonesia.html
true
53401761020523610
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content